Senin, 26 Oktober 2009

inikah rasanya?

ini iia rasanya jadi anak kuliah??
setelah masuk plus belajar di dunia perkuliahan selama 2 bulan.
ini dia yang gw rasakan,,
1. tiap hari bawaanya ngantuk banget. apalagi kalo dosenya dateng, makin ngantug aja.
2. dosen jarang dateng.
3. belajarnya berantakan, ga teratur.
4. jadwal bisa berubah sewaktu-waktu tanpa ada pemberitahuan sebelumya.

Aduhh.. jadwal tidur gw juga jadi ga teratur.
tidur jam 11 jam 4 pagi harus uda bagun.
kuliah dari jam 7 ampe jam 5 sore.
sebenernya belajar cuma 4 jam duam..
sisanya buat ngegosip mulu.

yang paling berasa, dan lama banget adaptasinya itu 'pup' gw ga lancar.
biasanya gw ga bisa pup, kalo bukan di rumah sendiri.
sekarang gw ga tinggal di rumah lagi,pup gw ga lancar. bagus-bagus dapet 3hari sekali.
bayangkan sampah diperut gw numpuk, ga bisa di buang.


itu sangat menyiksa.

tapi enak juga kuliah, bisa ol sering.
waloupun kadang-kadang wireless nya agak-agak bikin gondokan (dibaca: lama amad)

Senin, 19 Oktober 2009

proses sensoris

Proses sensoris adalah proses masuknya rangsang melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.
Proses sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan mempergunakan alat indra. Pengamatan dengan anggapan atau respon memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indra dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respon yaitu proses terjadi nya kesan dari pikiran setela timulus tidak ada.
Proses awal dari pengamatan disebut dengan perhatian, sedangkan proses akhir disebut persepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang lalu. Persepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum di sadari sebelumnya sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan apa yang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga individu sudah mamapu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dengan objek, disebut ‘’ apersepsi’’ dalam pengamatan yang di utamakan adalah kualitas objek bukan kuantitas objek. Secara psikolog perbedaan benda yang di amati bersifat kualitatif, dengan tidak mengabaikan proses fisiologi secara psikologi sikap seseorang dalam situasi itulah yang akan meberi arti.
Contoh :
Secara fisiologis jarak Cilegon-Jakarta kurang lebih 10 km, kita rasakan jauh karena dimanapun berada memiliki jarak yang tetap, yaitu 10km. Secara psikologis jarak 10 km dapa memiliki arti dekat maupun jauh. Memiliki arti dekat apabila yang berada di Jakarta adalah orang yang berarti bagi orang yang di Cilegon. Misalnya orang yang berda di Jakarta adalah orang yang di cintai sebaiknya, apabila yang berada dijakarta adalah orang yang dibenci atau tidak disenangin akan memiliki arti yang jauh.

Secara fisiologis 1 jam adalah 60menit atau 3600 detik. Secara psikologis dapat terasa lama (missalnya: pada saat antri membeli tiket atau menunggu seseorang). Namun sebaliknya dapat terasa sebentar, (misalnya: saat bergembira atau bersandau gurau).
Ternyata secara psikologis situasi tersebut mengatur atau menentukan arti kejadian–kejadian yang berlangsung dalam prosesnya. Secara psikologis alat indera merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses oleh organ-organ tubuh lain yang dibawah ke otak. Sedangkan secara psikolgis yang penting adalah kesan yang terjadi, setelah ditemukan situasi yang berarti bagi subjek.
Proses pengamatan (penyerapan atau persepsi) melalui tiga proses, yaitu:
A. Proses fisik, stimulus mengenai alat indera.
B. Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh alat sensoris ke otak.
C. Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa yang diterima oleh alat indera.

2.2 ALAT-ALAT TUBUH SENSORIS
Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam - macam reseptor untuk mengetahui rangsangan dari luar atau disebut juga ekstraseptor. Ekstraseptor sering disebut juga alat indera.
Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia yaitu, indera penglihatan, indera penciuman, indera peraba, indera pendengaran, indera pengecap. Alat indera berfungsi untuk mensensor keadaan diluar , apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita cium, apa yang kita rasakan, apa yang kita dengar dapat mempengaruhi perilaku keadaan sesesorang.
2.2.1 Penglihatan
Indera penglihatan adalah mata. Mata adalah organ indera yang kompleks. Di mata terdapat reseptor khusus cahaya yang disebut foto reseptor.
Terjadinya proses pengamatan adalah sebagai berikut :
Sumber cahaya → kornea →aquos humor pada kamera okuli anterior → pupil → aquos humor pada kamera okuli posterior →lensa kristalina → korpus vitreum → retina →nervus optikus → otak → terjadi kesan-kesan apa yang kita lihat.
Ada tiga bentuk pengamatan melalui indera penglihatan, yaitu:
A. Pengamatan warna,terdiri atas warna dasar (merah, kuning, dan biru) dan warna yang memengarui perasaan ke jiwaan.
Conto ;
o Warna hijau memeri suasaa tenang
o Warna orange menimbulkan suasan riang
Buta warna, yaitu undividu yang tidak dapat membedakan warna satu dengan warna yang lain. Buta warna merupakan lelainan yang di bawa sejak lahir seingga sampai saat ini belum dapat di sembuhkan. Penyebab buta warna adalah tidak ada kurang sempurna nya alat yang berfungsi untuk membedakan warna pada retina yang di sebut cones.
Buta warna total apabila yang terlihat semuanya berwarna abu-abu ( kelabu ) dieut monokromat. Buta hanya melihat dua warna dinamakan bikromat ( mis. Hanya dapat melihat warna merah dan hijau ).
B. Pengamatan bentik, yaitu benda terlihat bulat, lonjong, runcing, kubus, dan balok.
Orang yang mudah menerima kesan melalui mata tersebut di sebut tipe visul.
C. Pengamatan ruang, meliputi temoat dan jarak ( mis. Berada di ruang kelas, ruang terbuka, dan tempat yang berjarak dari satu tempat ke tempat lain)
2.2.2 Penciuman
Hidung pembau yang terdapat pada mukosa ( selaput lender ) hidung hanya dapat di rangsang oleh gas. Menurut W.F Ganong manusia dapat mengenal 2000 sampai 4000 bau yang berbeda.
Saraf yang menerima rangsangan pembau, yaitu :
a. Nervus olfactorius, rangsangan adalah wangi-wangian, bensol, lisol, dan gas yang busuk
b. Nervus trigeminus, rangsangannya adalah minyak kayu putih, kamper, kloroform dan ether.
Bau dapat mempengaruhi perilaku sesorang, missalnya dekat orang yang wangi, menimbulkan keinginan mendekat atau sebaliknya.

2.2.3 Peraba
Kulit merupakan indra untuk stimulusmekanik (raba dan tekan), panas, dingin, dan nyeri. Menurut hasil penelitian tiap rasa mempunyai tempat yang berbeda-beda pada kulit kita. Rasa panas, dingin, nyeri, tidak tedapat satu pada kulit kita.
Macam-macam reseptor pada kulit:
a. Corpus cula tactus dari meisne, terdapat pada papilla terutama pada puncak bibir,puncak jari, dan papilla mamae. Rangsangan yang diterima adalah tactil (rabaan).
b. Corpus cula Ruffini, terdapat pada batas subkutis (bawah kulit) dan corium (kulit jagat). Rangsangan yang diterima adalah panas.
c. Corpus cula bullo idea Krousa, terdapat pada corium. Rangsangan yang diterima adalah panas.
d. Corpus cula Lamellasa paceni, terdapat di subkutis terutama di ujung jari yang berfungsi untuk meraba benda.
e. Rangsangan nyeri, terdapat pada ujung-ujung saraf (reseptor) yang terdapat hampir seluruh jaringan tubuh.
2.2.4 Pendengaran
Menurut W.F ganong (1991) di dalam telinga terdapat dua reseptor sensorik untuk pendengaran dan keseimbangan. Proses pengamatan suara melalui tiga bagian di telinga. Yaitu :
a. Telinga bagian luar ( Acusticus eksternus)
b. Telinga bagian tengah (Acusticus medialis)
c. Telinga bagian dalam (Meatus acusticus internus)
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh bunyi atau suara, yaitu:
1 Mendengar lagu-lagu mars, membuat kita jadi semangat
2 Mendengar lagu-lagu dangdut membuat kita ingin berjoget
3 Mendengar lagu-lagu slow membuat kita jadi tenang.
4 Mendengar lagu-lagu melayu membuat kita menjadi ngantuk.
5 Mendengar ledakan keras membuat kita jadi terkaget.
2.2.5 Pengecap
Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh kita diterima oleh reseptor kimia atau disebut kemoreseptor. Kemoreseptor kita terhadap lingkungan luar adalah berupa tunas pengecap yang berupa lidah. Agar suatu zat dapat dirasakan, zat itu harus larut dalam kelembaban mulut sehingga dapat menstimulasi kuncup rasa atau tunas pengecapan.
Pada lidah terdapat 3 macam papil sebagai berikut :
a. Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar diseluruh permukaan lidah.
b. Papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah dan merupakan papil pengecap.
c. Papil berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah, juga merupakan papil pengecap.



2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES SENSORIS
Proses sensoris akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi factor – factor sebagai berikut:
a. Keadaan indra yang sehat dan sempurna yang akan mememgaruhi kesempurnaan proses sensoris.
b. Perhatian yang tertuju pada objeknya yang emudahkan persepsi dan apabila perhatian kurang akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensoris tidak sempurna.
c. Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu proses sensoris.
d. Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.